Maral Malka (kiri), Mahmoud Mansour (kanan), (foto: Reuters) |
Pasangan itu adalah Mahmoud Mansour, 26, dan Maral Malka, 23, yang menggelar pesta pernikahan mereka pada hari Minggu (17/8/2014) di kota Tel Aviv.
Namun, pernikahan mereka tidak disambut dengan baik oleh warga. Pernikahan mereka malah diwarnai oleh 200 demonstran dari kelompok Lehava yang mengecam keras pernikahan beda agama itu. Bahkan kelompok demonstran tak segan mencaci maki Mansour.
Mansour mengatakan kepada stasiun televisi Israel, Channel 2, bahwa ia telah mengikat janji dengan Malka dan tidak ingin pernikahannya gugur begitu saja hanya karena perbedaan latar belakang.
Sang istri juga angkat bicara mengenai pernikahan itu, Malka menegaskan bahwa demonstrasi seperti apa pun tidak akan mengurungkan niat mereka untuk menikah.
Para demonstran juga menganggap Malka sebagai penghianat Yahudi, karena sang istri memutuskan masuk Islam setelah menikah dengan sang suami.
Meskipun banyak orang dari berbagai kalangan yang tidak mendukung pernikahan pasangan itu. Bukan berarti, Mansour dan Malka tidak mendapat dukungan. Buktinya Menteri Kesehatan Israel Yael German datang dalam pernikahan keduanya.
Pernikahan antara Yahudi dengan Arab memang selami ini selalu mendapatkan tantangan dari kalangan pendeta Yahudi. Hal ini membuat pasangan Arab dan Yahudi lebih memilih menikah di luar negeri.
(sumber: Sidomi News)
No comments:
Post a Comment