Suporter Nigeria saat melawan Iran (foto: o.canada.com) |
Di tengah meriahnya Piala Dunia 2014, ternyata ada beberapa negara yang melarang warganya nonton ajang empat tahunan ini. Kok bisa? Dilansir merdeka.com, berikut empat negara ini melarang warganya nonton Piala Dunia.
4. Arab Saudi
Salah satu media Israel kembali mengungkit sebuah cerita tentang fatwa yang dikelurkan oleh seorang ulama Arab Saudi yang melarang sepak bola. Padahal fatwa itu dikeluarkan pada tahun lalu.
Institut Penelitian Media Timur Tengah (MEMRI) menerbitkan terjemahan dari fatwa ulama Saudi Syekh Abd al-Rahman al-Barrak itu. Fatwa itu menyatakan bahwa sepak bola adalah sebuah kekejian yang menyebabkan orang membuang-buang waktu mereka untuk mengadopsi kebiasaan bejat dari musuh-musuh islam dan memuliakan permainan sepak bola "kafir".
(source)
3. Mesir
Seorang ulama Mesir beraliran ultra-konservatif mengatakan menonton pertandingan sepak bola tidak dapat diterima dalam islam karena itu adalah sebuah gangguan dan dapat menghancurkan bangsa-bangsa.
Menurut pendapat ulama mesir itu, Yasser Borhami, ada beberapa kondisi yang akan membuat sesuatu mejadi haram, yakni jika hal itu dapat mengalihkan perhatian Anda dari tugas-tugas agama, memprlihatkan bagian tubuh di mana menurut Islam seharusnya ditutup atau menyebabkan kaum muslim menyukai dan mendukung orang kafir. Dan Borhami menjelaskan bahwa sepak bola biasanya memenuhi semua kondisi tersebut.
(source)
2. Nigeria
Pemerintah Nigeria di Kota Adamawa, melarang warga menggelar acara nonton bareng seluruh tayangan Piala Dunia. Alasannya karena acara semacam itu rentan serangan kelompok militan bersenjata Boko Haram.
Sepekan sebelum pengumuman larangan itu, militan Boko Haram diduga melancarkan serangan bom mobil yang menewaskan 18 orang saat nonton Piala Dunia.
1. Iran
Polisi Iran melarang kafe-kafe dan restoran menayangkan Piala Dunia, termasuk pertandingan tim nasional Iran sendiri. Keputusan itu dibuat hanya beberapa pekan setelah pemerintah melarang kau hawa menonton Piala Dunia bersama kau pria di ruang rubik.
No comments:
Post a Comment