Macan Tutul Ini Suka Memangsa Manusia yang Mabuk

Ilustrasi macan tutul/Leopard (foto: onekind.org)

Seekor macan tutul membuat resah penduduk di 50 desa terpencil di Didihat, Himalaya. Pasalnya macan tutul itu sudah merenggut banyak korban jiwa, dan kebanyakan dari korban tersebut merupakan orang yang suka mabuk.

Dikutip dari Mirror, Senin (15/9/2014), banyak warga menganggap bahwa macan tutul itu suka menyerang orang yang dalam keadaan mabuk saat dalam perjalanan pulang. Setidaknya sudah ada 13 korban tewas yang diduga dimakan macan tutul tersebut

Teror macan tutul itu sudah berlangsung dua setengah tahun terakhir. Setelah Departemen Kehutanan Uttarakhand menyatakan kucing besar itu sebagai pemakan manusia, warga langsung melancarkan usaha perburuan macan tutul tersebut. Namun sayang, hasilnya sangat nihil.

Macan tutul itu dikatakan mulai memangsa manusia pada bulan Januari 2012 lalu, setelah seorang pria berusia 46 tahun dari desa Simar diserangnya.

Pada tahun 2013, dikabarkan ada lima korban jiwa yang meninggal akibat serangan binatang buas itu. Dan sejauh di tahun ini sudah ada dua korban jiwa, yang terbaru adalah seorang pria berusia 44 tahun pada tanggal 1 Agustus kemarin.

1 comment:

  1. Saya ingin menyampaikan kepada seluruh Tki yang bekerja di negeri orang saya ibu SITI seorang TKI DI AUSTRALIA pengen pulang ke indo tapi gak ada ongkos sempat saya putus asah apalagi dengan keadaan hamil gaji suami itupun buat makan sedangkan hutang banyak kebetulan suami saya buka-buka facebook mendapatkan nomor aki katanya bisa bantu orang melunasi hutang melalui jalan TOGEL dengan keadaan susah jadi saya coba hubungi aki dan minta angka bocoran THAILAND angka yang di berikan 4D ternyata betul-betul tembus 100% bagi saudarah-saudara di indo mau di luar negri apabila punya masalah hutang sudah lama belum lunas jangan putus asah beliau bisa membantu meringankan masalah anda hubungi aki wowo di nomor +6285328880180--/-085-328-880-180 silahkan buktikan sendiri aki tidak melayani SMS demi allah saya sudah membuktikan

    ReplyDelete